Senin, 03 Desember 2012

Uji Kesabaran

Aku cepat pulang. Rasanya ingin segera memberikan sebungkus rujak cingur ini kepada istriku. Aku sempat membaca tulisan di dinding depan warung. Warung Rujak Cingur-e Bu Bariah. Tambahan huruf e ditulis dengan benda tajam. Ini mungkin ulah para pengantri yang tidak lulus uji kesabaran.

Melepas Senja

Kulihat langit
berwarna jingga. Burung-burung pipit yang sedang dalam perjalanan pulang ke sarangnya masih menghiasi latar langit sore itu. Matahari hampir tenggelam di ufuk barat. Di serambi itu kami sekeluarga bercengkerama sambil melepas senja.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Lukisan di Telapak Tangan Ibu

Waktu tangan kanan ibu kucium, dan tangan kirinya mengelus kepalaku, aku merasakan kebahagiaan yang tiada bandingannya. Aku seperti bayi kecil yang baru lahir dan melihat ibuku tersenyum menyambutku penuh gembira. Aku menangis, tapi tangisku ini adalah syukur atas kehidupan yang diberikan Allah kepadaku.

Selasa, 23 Oktober 2012

Kesederhanaan dan Rasa Syukur

Di atas gubuk dengan sinar matahari pagi yang hangat dan semilir angin yang mulai merayap itu kami sarapan bertiga. Inilah makan paling nikmat, menurutku. Padahal, menu masakan yang disiapkan ibu tergolong sederhana, yaitu nasi putih yang masih hangat, pepes ikan tongkol, sambal terasi, dan sayur bobor. Inilah mungkin efek dari kombinasi yang apik antara kesederhanaan, rasa lapar, tempat yang indah dan rasa syukur.

Hikmah dari Samudera Kesabaran

Kesabaran ternyata luas seluas samudera tak bertepi. Kalau kita memilikinya , kita akan mendapatkan hikmah yang besar.

Senin, 22 Oktober 2012

Dewa Penolong

Di saat-saat kritis akhirnya datang juga pertolongan Allah melalui kakakku.

Ibuku, Pahlawanku

“Jadi uang yang kubawa ini dari penjualan cincin Ibu? Tabungan yang dimaksud ibu kemarin, ya cincin Ibu itu?” tanyaku sambil masih menatap matanya yang teduh.
“Iya. Ndak apa-apa. Untuk kamu, Ibu ikhlas. Nanti kalau sudah punya uang, Ibu beli lagi,” katanya enteng. Kulihat keikhlasan yang begitu besar dari tatap matanya.

Sabtu, 01 September 2012

Anda Tidak Sendiri

Jika Anda ingin menjadi penulis, lalu tulisan Anda ditolak berkali-kali oleh penerbit atau Anda ikut event menulis di dunia maya dan berkali-kali naskah Anda tidak lolos, maka Anda jangan menyerah. Anda tidak sendiri. Setidaknya, aku juga pernah mengalaminya.

Rabu, 15 Agustus 2012

Kekuatan Sebuah Impian

Jangan pernah takut untuk bermimpi, Kawan! Belum apa-apa sudah kalian vonis mimpi (baca: cita-cita) itu sebagai hal yang mustahil. Berbuatlah semaksimal mungkin apa yang bisa kalian lakukan seraya berdoa pada Yang Kuasa. Kalau kalian sudah berusaha sebaik-baiknya dan selalu berdoa, Allah akan menunjukkan jalan untuk mewujudkan mimpimu ke dunia nyata. Percayalah!

Minggu, 05 Agustus 2012

Cinta Itu Anugrah

Cinta itu anugrah maka berbahagialah sebab kita sengsara bila tak punya cinta Cobaan pasti datang menghadang Godaan pasti datang menghujam Namun yakinlah bahwa cinta itu kan membuatmu mengerti akan arti kehidupan (Doel Sumbang)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Dare to Dream

Jika Anda bertanya pada anak-anak, apa cita-cita mereka, maka mereka akan menjawab dengan enteng: ingin jadi guru, dokter, karyawan bank, insinyur, astronout, dan lain-lain. Sementara kalau pertnyaan serupa Anda tanyakan kepada remaja, maka mereka akan sulit menjawabnya. Why? Karena anak-anak menjawab pertanyaan, sedangkan remaja tidak sekedar menjawab pertanyaan, tapi juga berusaha menjelaskan cara mencapai cita-cita. Please. Yang ditanyakan cuma apa ciat-citamu? Kepada remaja aku hanya menasehati -kalau boleh- jangan takut bercita-cita! Dare to dream! Ingat, tak ada yang impossible di dunia ini selama Allah berkehendak!

Merdeka

Aku kaget, laki-laki itu memelukku erat sambil berkata: “Selamat berjuang! Kutitipkan negeri ini padamu!” katanya lirih. Aku tidak mengerti maksud di balik kata-kata Mbah Marjan. Laki-laki itu menatapku dengan tatapan penuh, lalu mengucapkan sepatah kata sambil mengepalkan tangan kanannya, “Merdeka!” “Merdeka!” jawabku.

Inti Puasa: Pengendalian Diri

Saat Ramadan beberapa waktu lalu, aku menjalani puasa di rantau (kampus). Tantangan yang kuhadapi, saat berbuka puasa dan makan sahur tawaran menu makanan sangat variatif. Bak etalase menu saja. Mau pilih mana? Untung saja, aku bisa mengendalikan diri untuk tidak trance. Aku pilih menu yang sederhana saja. Tapi senikmat apapun makan di warung, ternyata tidak ada yang mengalahkan kebersaman berbuka dan sahur bersama keluarga.

Melebihi Saudara

Kalau ada apa-apa, siapa yang pertama kali kita mintai pertolongan? Tetangga, bukan? Benar jika dalam ajaran Islam, kita mesti baik sama tetangga. Bahkan,kebaikan terhadap tetangga merpakan indikator keimanan seseorang.

Jumat, 03 Agustus 2012

Hidup Ini Berputar

Hidup ini dinamis, seperti bumi yang selalu mengalami rotasi. Kita mesti menjalani semuanya, saat jaya maupun saat di titik nadir. Yang terbaik untuk kita lakukan adalah mensykuri nikmat kehidupan dalam keadaan apa pun.

Mari Beri Label Positif pada Anak Kita

Label yang kita berikan pada anak kita ternyata berdampak pada fakta yang terjadi pada anak kita. Jika kita memberi label "anak baik dan pintar", misalnya maka anak akan berkembang menjadi anak yang baik dan pintar pula.

Tak Ada Ekskalator

Hidup ini perjuangan. Untuk mencapai sesuatu, kita butuh perjuangan. Tak ada jalan pintas atau sebuah ekskalator yang dapat mengantarkan kita kepada impian kita. Nah, pahit-manis perjuanganku untuk mewujudkan impianku tersimpan di kota Malang. Tak pelak, kota itu kini menjadi kota kenangan.