Sabtu, 04 Agustus 2012

Merdeka

Aku kaget, laki-laki itu memelukku erat sambil berkata: “Selamat berjuang! Kutitipkan negeri ini padamu!” katanya lirih. Aku tidak mengerti maksud di balik kata-kata Mbah Marjan. Laki-laki itu menatapku dengan tatapan penuh, lalu mengucapkan sepatah kata sambil mengepalkan tangan kanannya, “Merdeka!” “Merdeka!” jawabku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar