“Jadi uang yang kubawa ini dari penjualan cincin Ibu? Tabungan yang dimaksud ibu kemarin, ya cincin Ibu itu?” tanyaku sambil masih menatap matanya yang teduh.
“Iya. Ndak apa-apa. Untuk kamu, Ibu ikhlas. Nanti kalau sudah punya uang, Ibu beli lagi,” katanya enteng. Kulihat keikhlasan yang begitu besar dari tatap matanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar